Kisah Sebungkus Nasi
Cerita Sebungkus Nasi
Pagi ini mendung menyelimuti langit 57 Wadumbolo,
gerimis turun mengiringi kedatangan guru dan siswa 57 wadumbolo yang datang kesekolah
tercintanya, ini merupakan bentuk Rahmat dari Allah Subhanahu wata’ala kepada
para hambanya. Dimana banyak kita jumpai di daerah lainnya kegiatan sekolah
tidak bisa berjalan, karen banjir dan bencan yang lainnya, Ini patut kita
syukuri agar Allah menambahkan nikmatnya
kepada kita .
SDN 57 wadumbolo yang terletak dipinggiran Kota
Bima ini adalah sekolah kecil dengan jumlah keseluruhan siswanya 74 orang dan
jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan beserta kepala sekolahnya hanya
11 orang. Namun dibalik sekolah yang mungil ini tersimpan Mutiara-mutiara yang
siap dipoles menjadi perhiasan-perhiasan yang memiliki nilai jual. Sekolah yang
mungil ini memeliki halaman yang rindang, sejuk dipandang mata dan asri untuk
bermain dan belajar bagi siswanya.
Ada satu hal yang menarik dari sekolah ini,
walaupun sekolahnya berada di wilayah kerja Kota Bima namun guru-gurunya
kebanyakan berasal dan tinggal di Kabupaten Bima. Wal hasil guru-guru yang tinggal
jauh dari sekolah ini harus memiliki semangat ekstra untuk berjuang datang tepat
waktu kesekolah, begitu juga Sebagian guru yang tinggal di Kota Bima tetap
merasa jauh karena memang sekolah ini berada diujung perbatasan dengan Kabupaten
Bima. Jarak sekolah yang agak jauh dengan tempat tinggal para guru ini membuat
guru-gurunya jarang sekali bisa sarapan dirumahnya, demi tugas dan tanggung
jawab yang sudah diterima dan karena rasa cinta kepada murid-muridnya para guru
ini rela mengundur sarapan paginya setelah jam istirahat pertama, tentunya
sarapannya dengan nasi bungkus atau mie instan yang dijual diwarung sekitar sekolah. Namun
aktifitas harian ini dijalani oleh guru-guru SDN 57 Wadumbolo dengan ikhlas dan
senang hati, tak pernah mereka mengeluhkan itu semua, demi Pendidikan anak bangs
ini. Semoga Tuhan sang pencipta membalas semua aktifitas belajar mengajar yang
terjadi disekolah ini sebagai amalan jariyah yang akan dituai diakhirat kelak. (syARS,
2023)